Korps Puteri PMII Rayon Keguruan Komisariat Raden Intan
Lampung Mengadakan Sekolah Islam Gender
Pengurus
Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PR PMII) Keguruan Komisariat Raden Intan Lampung
melalui Korps Puteri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (KOPRI) menggelar
Sekolah Islam Gender (SIG), pada tanggal 8 hingga 9 September di PW. LP
Ma'arif Prov. Lampung .
SIG
merupakan jenjang pertama pengkaderan dari KOPRI yang dapat diikuti oleh
anggota PMII yang telah melaksanakan MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) baik
itu perempuan maupun laki-laki .
Setelah
SIG, pengkaderan KOPRI dilanjut dengan SKK (Sekolah Kader KOPRI) dan SKKN
(Sekolah Kader KOPRI Nasional) yang dalam hal ini kuota peserta hanya untuk
kaum perempuan.
Ketua
Pelaksana kegiatan tersebut, Yesi Puteri
Lestari menjelaskan, Kegiatan ini diikuti oleh 34 peserta dari berbagai rayon yang berada di
naungan komisariat raden intan lampung, juga
diikuti dari luar komisariat raden intan yaitu dari PMII Komisariat STIT
Pringsewu, PMII Komisariat STKIP Bandar Lampung dan PMII Komisariat STAI Ma’arif
Lampung Tengah .
Sedangkan
Ketua Korps Puteri PMII Rayon
Keguruan, Rani Puspita Dewi juga mengatakan bahwa,
Kegiatan kali ini
mengusung tema “Aktualisasi Kader
KOPRI menegakkan Adil Gender Di era
modernism’’. Melalui tema tersebut, harapan kami pasca
SIG, kami dapat membentuk kader yang setia terhadap KOPRI melalui
kepeduliannya terhadap isu-isu gender yang secara umum berada di masyarakat
dalam era modern ini, dan lebih menekankan kepada kaum perempuan untuk menjadi
generasi yang cerdas karena mereka nantinya akan menjadi generasi pendidik
dalam lingkup masyarakat”.
Ketua
PR PMII Keguruan , Harist
Al hammam menyampaikan harapannya
terhadap Pengurus KOPRI agar dapat melahirkan kader-kader perempuan yang mampu
memberikan advokasi terhadap isu-isu keperempuanan entah itu kekerasan maupun
masalah lain yang ada. Serta menjadi pionir yang bisa menempati tempat
strategis dalam politik, budaya, dan profesi, agar tidak selalu didominasi oleh
kaum laki-laki.
“Saya yakin, kader perempuan
PMII bisa menjadi garda depan dalam kontribusinya membangun NKRI ini di bidang
apapun. Entah itu politik, budaya bahkan berkarier dalam profesi,” tandas
Haris.
(fahmi arsyad)